VOKASI : MODEL KERJA DAN SEKOLAH

Model kerja dan sekolah berbasis proyek nyata, terpusat di laboratorium, menentukan proyek sesuai kebutuhan industri. Fungsinya adalah memberikan pengalaman praktis, meningkatkan pemahaman siswa, dan melibatkan mereka dalam proyek yang relevan. Laboratorium berperan menyediakan fasilitas dan mendukung evaluasi progres siswa.

VOKASI : MODEL KERJA DAN SEKOLAH

MOZI EDUVokasi dengan model pabrik laboratorium" dapat meningkatkan keterampilan praktis mahasiswa DKV, mempersiapkan mereka lebih baik untuk dunia kerja dan mendorong kemandirian dalam pengembangan keahlian.

Bagaimana model seleksi mulai dari input, proses, output dan luaran, sebagai proses dan prosfektus bagi siswa kemudian hari.

1. Input (Masukan): - Identifikasi kebutuhan industri dan pasar terkait bidang DKV. - Evaluasi kompetensi dasar dan potensi mahasiswa yang mendaftar.

2. Proses Seleksi: Penilaian portofolio, termasuk karya seni dan desain sebelumnya. - Uji keterampilan praktis melalui proyek atau ujian praktik. - Wawancara untuk mengevaluasi motivasi, pemahaman, dan kreativitas.

3.Output (Hasil): - Seleksi mahasiswa berdasarkan prestasi, keterampilan, dan potensi. - Penetapan kelompok mahasiswa yang sesuai dengan proyek laboratorium.

4. Luaran (Outcome): - Peningkatan kualitas dan relevansi keahlian mahasiswa DKV. - Pembentukan kelompok mahasiswa yang beragam dan berbakat. - Keterlibatan langsung dalam proyek-proyek industri. - Peningkatan daya saing lulusan di pasar kerja.

Proses ini memastikan bahwa model seleksi mempertimbangkan kebutuhan industri, memungkinkan pengembangan keterampilan praktis, dan menghasilkan lulusan yang siap untuk tantangan dunia kerja.

Determinasi, fungsi dan peran dari model kerja dan sekolah berbasis proyek nyata terpusat di laboratorium

1. Determinasi (Penetapan): - Identifikasi kebutuhan industri dan pasar kerja dalam bidang tertentu. - Penetapan proyek-proyek nyata yang relevan dan menantang bagi siswa.

2. Fungsi Model Kerja dan Sekolah Berbasis Proyek: - Memberikan pengalaman praktis melalui proyek-proyek nyata. - Meningkatkan pemahaman siswa terhadap aplikasi teori dalam konteks industri. - Mengembangkan keterampilan praktis dan problem-solving. - Memfasilitasi kolaborasi antara siswa dan profesional industri.

3. Peran Laboratorium: - Menyediakan fasilitas dan peralatan untuk pelaksanaan proyek.- Mendukung pemantauan dan evaluasi progres siswa. - Menyediakan akses terhadap teknologi dan sumber daya terkini.

Melalui model ini, siswa dapat menghadapi tantangan nyata yang mencerminkan lingkungan kerja, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dan siap untuk menghadapi situasi dunia nyata.

Sumber Visual : Lab. DKV Universitas Widyatama/ Idea/ Inspiratif