REALISASIKAN SEKOLAH SENI CIMAHI AGENDA 2024" (1)

Mozi Inspiratif | Membangun sekolah seni di Kota Cimahi perlu dimulai. Melihat banyaknya potensi bakat dan minat, terbukti banyaknya sanggar, studio berbagai bidang. Akselerasi butuh perumusan agar segera terwujud. 

Menyusun rencana strategis bersama pemangku kepentingan lokal dapat menjadi langkah awal yang efektif untuk membangun sekolah seni di Kota Cimahi. Diskusikan tujuan, kurikulum, dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung akselerasi proyek ini.

Berbagai bidang kepakaran yang melimpah telah memberikan kontribusi positif dan konsisten dalam berbagai kegiatan, menciptakan prestasi yang signifikan. Reputasi ini menjadi bukti nyata atas kontribusi komunitas seni di Kota Cimahi, tidak hanya dalam acara formal, tetapi juga dalam kegiatan nonformal.

Harmonisasi persepsi dari berbagai pemangku kepentingan merupakan langkah krusial dalam merealisasikan konsep pembentukan model sekolah seni. Proses ini memastikan keselarasan visi, tujuan, dan harapan dari setiap pihak terlibat, membentuk fondasi yang solid untuk langkah-langkah selanjutnya.

Model kemitraan yang solid dapat menjadi pendorong utama dalam mempercepat akselerasi dan mewujudkan keberhasilan bersama. Dengan menggandeng berbagai pihak, sekolah seni di Kota Cimahi dapat mencapai dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat. 

Pertama, kemitraan dengan lembaga pendidikan setempat dapat memperkaya kurikulum sekolah dengan sumber daya dan pengalaman tambahan, memberikan siswa akses kepada berbagai perspektif dan pendekatan dalam seni.

Kedua, kemitraan dengan industri kreatif lokal akan menciptakan peluang bagi siswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek seni yang relevan dengan dunia nyata. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan praktis mereka tetapi juga membangun jembatan antara pendidikan dan lapangan kerja.

Ketiga, melibatkan komunitas dalam pengembangan dan pelaksanaan program seni dapat menciptakan ikatan yang kuat antara sekolah dan masyarakat. Workshop, pameran, dan pertunjukan seni yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dapat meningkatkan apresiasi seni secara keseluruhan.

Dengan demikian, model kemitraan ini tidak hanya menciptakan keberhasilan bagi sekolah seni, tetapi juga memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Kota Cimahi secara keseluruhan.

Beberapa langkah perumusan;

Pokja (Pokok Pikiran Bersama): Kelompok kerja atau tim yang bertujuan untuk membahas, merancang, atau mengevaluasi ide dan rencana bersama dalam suatu proyek atau kegiatan.

Sanggar: Tempat di mana seniman atau kelompok seniman berkumpul untuk berkarya, berlatih, dan mengembangkan keterampilan seni mereka.

Studio: Ruang kerja atau tempat di mana seniman atau profesional kreatif bekerja pada proyek-proyek mereka, baik dalam seni visual, musik, tari, teater, pedalangan atau bidang kreatif lainnya.

Komunitas Ragam: Kelompok atau masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang, kepentingan, atau keahlian, yang bersatu untuk menciptakan keberagaman dan memajukan tujuan bersama.

PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat): Lembaga pendidikan nonformal yang menyediakan berbagai program pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat di berbagai tingkatan.

Padepokan: Pusat atau tempat tradisional di mana praktik seni, budaya, atau keahlian tertentu diajarkan, dilestarikan, dan dimajukan.

Pendirian sekolah seni di Kota Cimahi menawarkan potensi luar biasa untuk memajukan bakat dan minat seni dalam komunitas. Dengan dukungan sumber daya lokal dan kemitraan yang kokoh, sekolah ini dapat menjadi pusat kreativitas yang memperkaya budaya setempat. Prestasi dan konsistensi dalam kegiatan seni menjadi landasan kuat, menjanjikan kontribusi berkelanjutan dalam acara formal dan nonformal. Dengan menggali potensi masyarakat melalui model kemitraan yang inklusif, sekolah seni di Kota Cimahi memiliki prospek cerah untuk memberikan dampak positif yang luas, menciptakan generasi seniman yang berbakat dan berdaya saing tinggi. 

Sumber foto : DKKC, Pratama Media