MODEL STUDI KASUS : PROGRAM STUDI DKV

Dengan menggabungkan inovasi, kolaborasi, dan adaptasi, pendidikan DKV vokasi dapat menjadi kekuatan yang mendorong industri kreatif menuju masa depan yang cerah.

MODEL STUDI KASUS : PROGRAM STUDI DKV

MOZI EDU ■ PENDIDIKAN VOKASI. Memasuki persaingan semakin ketat, jenjang vokasi merupakan pilihan yang tepat di era globalisasi saat ini. Banyak program sarjana terapan yang ditawarkan, dan sekolah vokasi fokus pada pelatihan praktikal yang lebih intensif daripada pendidikan teori. Oleh karena itu, penting untuk memahami model pembelajaran yang sesuai untuk pendidikan vokasi masa kini dan kedepan.

Analisa pemodelan pendidikan vokasi, berikut beberapa model pembelajaran yang relevan untuk pendidikan vokasi: 

Model Pendidikan di Dunia Kerja (Company Model);

Pendidikan tenaga kerja dilakukan secara penuh di perusahaan atau melalui program magang. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di lingkungan kerja. Model ini memungkinkan integrasi antara teori dan praktik¹. 

Model Pendidikan di Sekolah (School-Based Model);

Pendidikan kejuruan dilakukan di sekolah. Seluruh sistem pelaksanaan, fasilitas, anggaran, dan pengelolaan berada di bawah tanggung jawab sekolah. Industri berperan sebagai mitra, tetapi tidak secara langsung terlibat dalam pelaksanaan pendidikan¹. 

Model Cooperatif atau Pendekatan Sistem Ganda (PSG) ;

Kombinasi antara pendidikan di sekolah dan di dunia kerja. Sekolah dan industri bekerja sama untuk memberikan pengalaman praktikal dan teori. Model ini mengatasi kelemahan dari pendekatan sebelumnya¹. 

Model School-Based Enterprise atau Unit Produksi (UP) ;

Mengembangkan dunia usaha di lingkungan sekolah. Memberikan pengalaman kerja nyata di sekolah sambil meningkatkan penghasilan sekolah. Mahasiswa terlibat dalam produksi atau layanan yang relevan dengan bidang vokasi¹. 

Selain itu, model pembelajaran studi kasus juga relevan dalam pendidikan vokasi. Model ini membantu peserta didik menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi nyata³. 

Perlu menjadi perhatian, bahwa pemilihan model pembelajaran harus mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, dan kebutuhan industri. Hal ini input siswa perlu dilakukan semacam selektif adaptif sejak masuk.

Model implementasi bidang DKV

Desain Komunikasi Visual (DKV) merupakan bidang yang memadukan kreativitas, teknologi, dan komunikasi. Berikut beberapa model dan metode yang cukup relevan untuk pendidikan DKV beserta implementasinya: 

Model Pendidikan di Dunia Kerja (Company Model) :

Deskripsi : Model ini melibatkan pembelajaran langsung di lingkungan industri atau perusahaan.

Implementasi : Mahasiswa DKV dapat melakukan magang di perusahaan desain grafis, studio kreatif, atau lembaga media. Mereka akan belajar langsung dari praktisi industri, mengasah keterampilan desain, dan memahami kebutuhan pasar¹. 

Model School-Based Enterprise atau Unit Produksi (UP) :

Deskripsi : Mengembangkan unit proses produksi di lingkungan sekolah.

Implementasi : Sekolah DKV dapat membuka studio desain internal (misalnya, studio grafis) yang berfungsi seperti perusahaan. Mahasiswa terlibat dalam proyek nyata, seperti membuat desain logo, brosur, atau kampanye iklan. Ini mempersiapkan mereka dengan keterampilan praktis dan pengalaman kerja¹. 

Lesson Study untuk Kolaborasi dan Pengembangan Kompetensi :

Deskripsi : Lesson Study adalah pendekatan kolaboratif di mana pendidik bekerja sama untuk merancang, mengajar, dan merefleksikan pelajaran.

Implementasi : Dosen/Guru DKV dapat menggunakan Lesson Study untuk merancang proyek desain yang relevan dengan dunia industri. Mereka dapat berkolaborasi dengan praktisi industri untuk mengintegrasikan teori dan praktik.

Refleksi bersama akan membantu meningkatkan profesionalisme dan relevansi kurikulum¹. 

Teaching Factory (TeFa) :

Deskripsi : Konsep ini menggabungkan pembelajaran di sekolah dengan pengalaman industri.

Implementasi : Sekolah DKV dapat menciptakan "Teaching Factory" di mana siswa terlibat dalam proyek desain sebenarnya. Mereka bekerja dengan mentor industri dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam situasi nyata.

Model ini mempersiapkan lulusan dengan keterampilan yang sesuai dengan harapan dunia kerja³. 

Pengembangan Kompetensi Digital :

Deskripsi : Fokus pada keterampilan manual atau digital yang relevan dengan DKV.

Implementasi : Mahasiswa DKV harus menguasai perangkat lunak desain, animasi, dan pengolahan gambar dan seterusnya yang relevan. Pelatihan intensif dalam Adobe Creative Suite, CorelDRAW, atau alat desain lainnya. Penggunaan teknologi harus terintegrasi dalam kurikulum⁵. 

Perhatian kita bahwa setiap model harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal, karakteristik siswa, dan tujuan pendidikan DKV. 

Melirik vokasi di negara maju

Pendidikan vokasi di Jerman telah menjadi contoh yang patut dicontoh oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Berikut adalah beberapa konsep dan model pendidikan vokasi yang diterapkan di Jerman: 

Sistem Ganda (Duales System) :

Deskripsi : Sistem ini menggabungkan pendidikan di sekolah dengan pelatihan praktikal di tempat kerja.

Implementasi :Mahasiswa menghabiskan waktu di sekolah untuk mempelajari teori dan di tempat kerja untuk mengasah keterampilan praktis.

Perusahaan berperan aktif dalam memberikan pelatihan langsung kepada mahasiswa.

Model ini memastikan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja dan memperkuat hubungan antara pendidikan dan industri¹. 

Program Ausbildung :

Deskripsi : Program ini menggabungkan pendidikan dan pelatihan vokasi.

Implementasi : Mahasiswa Ausbildung bersekolah sambil bekerja di perusahaan. Mereka mendapatkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

Lulusan Ausbildung memiliki kualifikasi yang diakui secara global⁴. 

Pendidikan Vokasi Penuh Waktu (Full Time Vocational Education) :

Deskripsi : Dilaksanakan di sekolah dengan tambahan praktik industri jika diperlukan.

Implementasi: - Mahasiswa memperoleh pengetahuan teoritis di sekolah dan kemudian mengaplikasikannya dalam lingkungan kerja.

Model ini memastikan keterampilan yang relevan dengan industri dan mempersiapkan lulusan untuk karier yang sukses². 

Pendekatan Berbasis Vokasi :

Deskripsi : Fokus pada keterampilan praktis dan relevansi dengan dunia kerja.

Implementasi : Mahasiswa mengikuti program yang menekankan keterampilan teknis dan praktikal.

Pelatihan dilakukan di bengkel, laboratorium, atau tempat kerja.

Model ini memastikan lulusan siap untuk menghadapi tuntutan industri³. 

Penting untuk dicatat bahwa adaptasi model ini ke dalam sistem pendidikan Indonesia memerlukan penyesuaian dan konsolidasi yang cermat. Namun, mengambil inspirasi dari keberhasilan sistem pendidikan vokasi Jerman dapat membantu memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia. 

Bidang ilmu dan profesi Desain Komunikasi Visual (DKV) memainkan peran krusial dalam industri kreatif di negara maju seperti MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan mitra industri lainnya. Berikut adalah beberapa aspek implementasi DKV di lingkungan tersebut: 

Peran DKV dalam Industri Kreatif:

Deskripsi : DKV berkontribusi pada pembuatan pesan visual yang memengaruhi audiens.

Implementasi : Multimedia : DKV digunakan untuk menciptakan pesan multimedia yang memadukan animasi, grafik, teks, audio, dan video. Ini memengaruhi orang melalui presentasi dinamis dan interaktif².

Industri Film  Teknologi DKV mendukung pembuatan animasi dan konten publikasi dalam industri perfilman¹.

Industri Periklanan : DKV digunakan untuk eksplorasi konsep yang meningkatkan citra produk¹. 

Pentingnya DKV : dalam memainkan peran penting dalam:

Identifikasi : Sebagai sarana identifikasi melalui branding (contohnya, logo dan desain kemasan)¹.

Presentasi dan Promosi : Konten DKV memudahkan audiens dalam memahami dan mengingat pesan visual, baik dalam iklan cetak, elektronik, maupun digital¹.

Ekspresi Emosi : DKV menggambarkan emosi dan meningkatkan kepekaan audiens terhadap isi konten¹.

Motivasi : Produk DKV yang dirancang dengan baik dapat memotivasi audiens untuk bertindak sesuai tujuan¹. 

Adaptasi di Era Revolusi Industri 4.0 ;

DKV, seperti bidang lainnya, mengalami perubahan akibat revolusi industri 4.0.

Permintaan akan DKV tetap tinggi, namun esensi dan ekosistemnya telah berubah³.

Kerjasama dengan Industri :

MIT dan institusi serupa bekerja sama dengan industri untuk:

Magang : Mahasiswa DKV dapat melakukan magang di perusahaan desain, studio kreatif, atau lembaga media.

Kolaborasi : Kolaborasi dengan praktisi industri memastikan relevansi kurikulum dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar¹. 

Dengan mengambil inspirasi dari negara maju dan mengadaptasikannya secara bijaksana, pendidikan DKV di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan pada industri kreatif. 

Kesimpulan untuk Kemajuan Pendidikan DKV Vokasi Menuju Masa Depan yang Berkembang: 

Relevansi dengan Industri : Pendidikan DKV vokasi harus selalu memperhatikan kebutuhan industri masa depan. Kolaborasi dengan perusahaan dan praktisi industri membantu memastikan kurikulum dan keterampilan yang relevan. 

Teknologi dan Kreativitas: Integrasi teknologi dan kreativitas adalah kunci. Mahasiswa DKV harus menguasai perangkat lunak terkini dan mengembangkan keterampilan kreatif yang inovatif. 

Pengalaman Praktis : Model pembelajaran yang menggabungkan teori dengan praktik di dunia kerja (seperti sistem ganda) mempersiapkan lulusan dengan keterampilan yang siap pakai. 

Kurikulum yang Dinamis : Kurikulum harus selalu diperbarui sesuai perkembangan industri. Pengenalan pada desain berbasis digital, animasi, dan multimedia sangat penting. 

Kolaborasi Antar Disiplin : DKV tidak berdiri sendiri. Kolaborasi dengan disiplin lain (misalnya teknologi informasi, bisnis, dan ilmu sosial) memperkaya perspektif dan mempersiapkan lulusan yang holistik. 

Pengembangan Soft Skills : Selain keterampilan teknis, mahasiswa DKV perlu mengasah kemampuan komunikasi, manajemen waktu, dan kerjasama tim. 

Pasar Global : Pendidikan DKV harus mempersiapkan lulusan untuk bekerja di pasar global. Pemahaman tentang budaya, tren global, dan multilingualisme sangat berharga. 

Etika dan Tanggung Jawab : Mahasiswa DKV harus memahami etika dalam desain, hak cipta, dan dampak sosial dari karya mereka. 

Dengan menggabungkan inovasi, kolaborasi, dan adaptasi, pendidikan DKV vokasi dapat menjadi kekuatan yang mendorong industri kreatif menuju masa depan yang cerah. 

Keterampilan soft skills sangat penting dalam bidang Desain Komunikasi Visual (DKV). Selain keterampilan teknis, soft skills membantu Kamu berinteraksi dengan baik, bekerja dalam tim, dan menghadapi tantangan. Berikut beberapa cara mengembangkan keterampilan soft skills dalam DKV: 

Kemampuan Berkomunikasi : Praktikkan komunikasi efektif dengan rekan tim, klien, dan pengguna. Pelajari cara menyampaikan ide dengan jelas dan persuasif. 

Kerjasama dalam Tim : Terlibat dalam proyek kolaboratif dengan mahasiswa lain atau praktisi industri. Pelajari bagaimana berkontribusi secara positif dan menghargai peran setiap anggota tim. 

Kemampuan Mengatasi Konflik : Pelajari cara menyelesaikan perbedaan pendapat dengan bijaksana. Praktikkan pendekatan yang memperkuat hubungan daripada merusaknya. 

Kepemimpinan : Terlibat dalam proyek-proyek yang memungkinkan Anda memimpin. Pelajari cara menginspirasi dan memotivasi orang lain. 

Berpikir Kritis : Evaluasi desain Anda secara kritis. Apakah pesan terkomunikasikan dengan baik?

Pelajari cara mengambil keputusan berdasarkan analisis yang mendalam. 

Beradaptasi dengan Perubahan : Industri DKV terus berkembang. Pelajari tren terbaru dan adaptasi teknologi. Jangan takut untuk belajar hal baru dan mengubah pendekatan Anda. 

Perlu diingatkan bahwa keterampilan soft skills memerlukan latihan dan kesabaran. Terus berinteraksi dengan orang lain, terlibat dalam proyek, dan selalu berusaha untuk berkembang.

Semoga sukses dalam mengembangkan keterampilan soft skills Kamu.

Source: Conversation with Bing, 3/2/2024

(1) Adaptasi Sistem Pendidikan Vokasi Jerman di Indonesia. https://www.dw.com/id/adaptasi-sistem-pendidikan-vokasi-jerman-di-indonesia/a-41906284.

(2) Ausbildung, Program Pendidikan Vokasi di Jerman - Gajinya Gede Loh! - OTCA. https://otca.co.id/ausbildung-pendidikan-vokasi/.

(3) FE UNY Belajar Pendidikan Vokasi dari Jerman. https://feb.uny.ac.id/id/berita/fe-uny-belajar-pendidikan-vokasi-dari-jerman.

(4) Mengenal Sistem Pendidikan di Jerman berbasis Vokasi. https://www.sekodas.com/2021/12/mengenal-sistem-pendidikan-di-jerman-berbasis-vokasi.html.

(5) Ausbildung, Pendidikan Vokasi Jerman yang Patut Dicontoh Indonesia .... https://kumparan.com/salsabila-ananda-nur-fadila/ausbildung-pendidikan