MOZAIK : MANUAL VS DIGITAL

Mozaik Handmade, tradisi seni mozaik konvensional yang masih memeliki nilai jual. Ditengah gerusan kemajuan teknologi digital, seni mozaik konvensional masih punya eksis jika para seniman mempunyai teknik yang tepat dan baik dalam kreativitas karyanya. -

MOZAIK : MANUAL VS DIGITAL
Eksperimen seni mozaik bersama mahasiswa dkv upj Bintaro

Mozi | Inspiratif - Mozaik Handmade, sebagai tradisi seni mozaik konvensional, tetap memegang teguh nilai jualnya di tengah pesatnya kemajuan teknologi digital. Meskipun digitalisasi telah merambah ke berbagai bidang seni, seni mozaik konvensional menunjukkan keberlanjutan dan daya tariknya yang tak tergantikan. Keberhasilan mozaik handmade dalam mempertahankan eksistensinya terletak pada keterampilan dan kreativitas seniman.

Dalam tradisi ini, teknik yang tepat memainkan peran penting. Keahlian dalam memilih material, mengatur warna, dan menggabungkan elemen-elemen mozaik menjadi kunci utama. Seniman yang mampu menguasai teknik ini dapat menciptakan karya yang unik dan bernilai seni tinggi. Keberlanjutan seni mozaik konvensional juga tergantung pada kemampuan seniman untuk berinovasi, menghadirkan karya yang relevan dengan zaman, dan memadukan unsur tradisional dengan sentuhan modern.

Seiring dengan meningkatnya apresiasi terhadap keaslian dan kerajinan tangan, seni mozaik handmade memiliki pangsa pasar yang tetap. Karya-karya ini tidak hanya dianggap sebagai produk seni, tetapi juga sebagai warisan budaya yang bernilai. Dengan demikian, mozaik handmade tetap menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang menghargai keindahan tradisional dan kualitas kreatifitas seniman.

Eksperimen seni mozaik handmade yang dijalankan oleh mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Pembangunan (UPJ) mewakili sebuah inisiatif yang mengintegrasikan tradisi seni dengan kebutuhan era digitalisasi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa DKV mendapatkan bekal pengetahuan dan pengalaman praktis yang esensial untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan teknis mereka di bidang seni mozaik.

Eksplorasi seni mozaik memberikan platform bagi mahasiswa untuk meresapi konsep dan teknik tradisional sambil memahami relevansinya dalam konteks digital. Dengan menyatukan kreativitas dan kemahiran teknis, mahasiswa dapat menciptakan karya yang tidak hanya menghormati warisan seni mozaik, tetapi juga memperkaya interpretasi mereka sendiri terhadap seni tersebut.

Keberhasilan eksperimen seni mozaik handmade ini terletak pada konsepsi bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh mahasiswa tidak hanya bersifat retrospektif, melainkan juga mempersiapkan mereka untuk tantangan dan peluang di era digitalisasi. Ini menciptakan lulusan DKV yang tidak hanya menguasai seni mozaik secara tradisional, tetapi juga dapat menerapkan konsep dan elemen-elemen tersebut secara inovatif dalam ekspresi kreatif mereka di dunia digital yang terus berkembang.